Wednesday, December 2, 2009
Sunday, September 6, 2009
Bild und Foto-bedingungen Galerie
Bild und Foto-bedingungen Galerie widmen Motocross
Foto motocross galerry
photo Galerry motocross
Wednesday, September 2, 2009
Monday, August 31, 2009
Asley pretty model in Motocross
Wednesday, August 26, 2009
Motocross/Grand Prix (GP)
Motocross/Grand Prix (GP) Event Draws a crowd at Cyrus Canyon
Kernville, CA., May 8, 2008...Over four hundred spectators were on hand to enjoy the Motocross/Grand Prix events held, Saturday and Sunday, April 26 & 27 at Cyrus Canyon Off-Highway Vehicle track off Sierra Way in Kernville.
Real Sports, a Motocross and Grand Prix event marketing and managing company, hosted the event under a Special Use Permit from the Sequoia National Forest. Real Sports based in San Diego, California produces approximately 15 events nationwide per year. Jeff Cooper, Real Sports owner stated, "I believe that Cyrus Canyon has the potential to be as large as the Mammoth Motocross event which currently attracts 3,000 riders nationwide."
The event drew in approximately 160 participants going for a First Place prize of $2,500.00. Among the participants were 4 pro riders - one being the number 1 rider in the State. The riders and spectators represented a huge diversity in age and in ethnic background - a real plus for events in the valley. Local California Highway Patrol and the Kern County Sheriff Department were on hand to assist at the event.
Real Sports assistant coordinator, Jeff Bartlett worked with local Forest Service representative Bob Frenes, Assistant Recreation Officer. Their coordinated pre-work layed the foundation for Jeff Cooper’s construction crew to start work on the track a week prior to the event.
Cheryl Borthick, President, Kernville Chamber of Commerce stated, "This event was a testament to the partnering that can happen in a community like the Kern River Valley."
Suzuki DR-Z125 Motocross Dirt Bike
What good are looks if it doesn’t handle? Luckily, the 2008 Suzuki DR-Z125 Motocross Dirt Bike has both. Featuring new bodywork and precise, agile handling, riders will appreciate the DR-Z125’s controllable powerband and strong low-end and mid-range power. This 2008 Suzuki dirt bike’s compact 125cc four-stroke, SOHC, single-cylinder, air-cooled engine was designed for easy operation and low maintenance, a definite plus for riders who want to spend more time on the trails and less time in the garage. Base price of $2,399. Suzuki.
Some Several models and motorcycles kawasaki kdx KLX and photo's here in a few pictures newmotocross.blogspot.com challenging and dangerous, KX motocross, FX 2002, 2008Wednesday, May 13, 2009
Monday, May 11, 2009
Ganti Knalpot Yamaha V-Ixion Harus Setting CO
Buat pemilik Yamaha V-ixion, mungkin Anda sudah ganti knalpot. Selain tampilan beda, juga ada perubahan pada tenaga. Nah, ubahan bentuk saluran buang memengaruhi masukan udara dan bensin yang disuplai ke ruang bakar.
Untuk mengaturnya, hanya bisa melalui settingan CO (karbon monoksida) melalui ECU (electronic control unit) dengan bantuan alat FI diagnostic tool. Alat ini dimiliki bengkel resmi.
Dari pabrik, CO disetel di angka nol (0). Karena ada perubahan bentuk knalpot, maka adjuster gas bakar dalam range -30 sampai +30. "Bila angka dinaikkan atau (+) bertambah dari nol, bensin lebih kaya. Sebaliknya, jika diturunkan (-), bensin lebih sedikit," jelas Athanasius Ketut Hargunanto, mekanik Yamaha Gunung Sangyang, Krobokan Bali.
Sekadar info saja, lanjut Ketut, tiap kenaikan satu angka ada penambahan suplai bensin sebesar 0,05 cc. Ganti knalpot racing, biasanya di adjuster-nya mengarah ke setting-an CO lebih turun (-).
Namun, dia mengatakan, itu bukan patokan pasti. Sebab, untuk dapat tenaga bawah sampai atas rata dan maksimal, motor harus dicoba jalan. Maksudnya, jika tiap perpindahan gigi, kenaikan putaran mesin lamban, hal itu bisa di-adjuster ulang sampai pas.
"Bisa naik bisa turun. Semua kembali ke soal ubahan knalpot terhadap kebutuhan air fuel ratio (AFR) gas bakar yang dipasok," ujar pria kelahiran Lampung, Sumsel, ini.
Adapun untuk lakukan setting CO, secara teknis alat ini dicolok ke salah satu kabel ECU. Secara otomatis, FI diagnostic tool akan memberi informasi, baik kondisi injeksi maupun komponen penunjang.
Shiva Streetfighter
Budi Udin Fakkar dari JMS (Jatayu Motor Sport) selalu kasih nama kepada setiap garapannya. Termasuk di Karisma milik Fredy Wongkar ini. “Dikasih nama Shiva (baca: Siwa) yang artinya god of creation,” buka modifikator dari komplek THI (Taman Harapan Indah), Tubagus Angke, Jakarta Barat itu.
Konsepnya bebek streetfighter. Budi mendekati aroma semi naked dengan sodoran fairing bawah dipadu tulang spiderweb di seputar back-bone. Juga menonjolkan kekuatan tulang yang kekar.
Dari sini saja sensasi yang ditorehnya sudah terasa. Budi lebih suka mengistilahkannya dengan streetfighter, terutama di back-bone yang pakai pipa tubular ala Ducati Monster.
Di sektor kaki, Budi yang kini berbadan kekar itu menyasar ajeg. ”Pilih pelek full set punya NSR150 SP,” buka builder yang doyan fitness ini. Supaya senada, peranti kenyaman alias sok pakai NSR juga. “Yap, termasuk pro-arm di belakang,” kata pria yang masih fokus main limbah moge ini.
Unsur sport yang minimalis diatur JMS dengan simplisitas di kedok ala mereka sendiri. Dipadu lampu depan Suzuki Spin 125, motor ini semakin simpel. Tentunya nggak sampai di situ. Unsur yang streamline didapat JMS dalam meracik bodywork motor ini.
Mau bukti streamline? Monggo perhatikan bagian buntut. Sesuai nama bengkel yang berunsur sporty, masukan model buntut R6 sesuai dimensi Karisma dipasok plus lampu belakang R6 yang jadi pilihan.
Unsur poser tentu masih kentara di motor custom ini. Lihat cara mereka mendesain tangki di bawah jok. Agar bisa terpantau dan demi estetika JMS membuat lubang pantau mirip aquarium. ”Sekalian berfungsi melihat kotor nggaknya bensin dan isi tangki,” pasti sang builder.
Paling unik pijakan kaki belakang, pakai punya trail Kawasaki KX200 atau KX125. “Oh ya petunjuk di spido pakai digital milik Aprilia termasuk voltmeter, stopwatch, temperatur dan waktu,” tutup Budi.
Siaaap!
VALTERMOTO BIKIN GAMPANG
Saat mencustomized operan gigi dan pijakan kaki, kru JMS menemui kendala. Mereka trial and eror dengan beberapa produk. ”Dicoba pakai produk Yoshimura aspal yang dijual di Kebon Jeruk III, Kota, Jakarta Barat. Hasilnya nggak maksimal. Maklum, pengoperan malah jadi berat karena tidak pakai kopling manual. Footstep nggak kuat menahan kaki saat ngoper gigi. Aluminiumn meleot,” kisahnya.
Apa boleh buat, mereka lantas memilik produk Valtermoto buatan Italia. “Hasilnya lumayan memuaskan,” jelas builder yang juga banyak sedia stok limbah big scooter.
MOTOR WARISAN
Fredy Wongkar sang pemilik Karisma dari Perum Bojong Indah, Cengkareng, Rawa Buaya, Jakarta Barat awalnya bingung. Melihat Honda Karisma kenangan dari sang bapak. “Lihat modelnya yang standar lumayan bosen. Dijual tidak mungkin karena motor warisan,” jelas Fredy.
Akhirnya untuk memelihara warisan pilihannya dimodif. “Dipilih JMS karena lumayan rapi dalam pengerjaan. Bikin motor berubah total tapi masih bisa dipakai daily use,” argumen karyawan renthal mobil PT Autorent Lancar Sejahtera di Jl. Arteri Kedoya, No. 16, Jakarta Barat ini.
Ducati Café Racer
“Lagi senang aja sama café racer. Tapi inginnya café racer dari motor Eropa, biar lebih tampil beda,” bilang pria yang juga punya workshop modif mobil AE Garage di Jl. Hidup Baru, No. 44, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Hanya saja, kalau Race 350 pakai fairing full, gue hanya half fairing aja,” bilang pria yang lebih akrab disapa Adi Nung ini. Sip! Nah, ngobrol soal teknik modifnya yuk! Siapa tahu sobat tertarik mau ikutan bikin.
Lanjut! Mulai dari bodi atawa baju dulu ya! Untuk fairing, Adi mengaplikasi pelat besi ukuran 1,2 mm. Pelat ini dirasa pas untuk dibuat sebagai bodi. “Itu karena pelat ini mudah ditekuk dan dibuat kontur. Lainnya, pelat ini juga nggak terlalu berat,” ujar pria 27 tahun yang juga hobi main mobil Holden ini. Adi, bikin motor lagi yuk!
SOK HORNET
Namanya juga motor balap. Meski zaman dulu, tapi café racer juga sudah aplikasi setang model jepit. Untuk itu, Adi memilih untuk pensiunkan sok depan hingga segitiga dan setang bawaan asli Suzuki Thunder 250.
“Gantinya, pakai perangkat milik Honda Hornet 125,” kata pria yang siap terima ubahan modifikasi serupa dari sobat ini. Begitunya kaliper rem dan posisi cakram, tetap mengadopsi di sisi kiri layaknya Thunder 250.
Untuk itu, agar kaliper klop di sok Hornet, Adi pun membuat lagi adaptor kaliper dari pelat besi tebal 5 mm.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Pirelli 120/60-17
Ban belakang : Battlax 140/70-17
Knalpot : Suzuki GSX 400
Pelek belakang : Baros 4,5 x 17
AE Garage : 0815-9941260
indah Maya Noviani
“Ada juga bikers atau modifikator yang memaksakan kehendaknya.
Jangan jauh-jauh berbicara soal contoh ya. Misal , dari kulit jok yang dipakai. Pemilihan warna yang enggak senada kelir bodi, pastinya bakal bikin motor sedikit aneh.
“Lucu juga kan kalau gitu. Setidaknya dari hal itu bisa dilihat lho. Ya, lihat kepribadian si pemilik motor itu bagaimana,” aku Mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta itu.
Tuesday, May 5, 2009
TVS Bangun Imej Lewat Komunitas Motor
Demi membangun sebuah imej positif untuk sebuah merek, memang perlu dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya saja dengan menggandeng komunitas-komunitas.
Demikian yang dilakukan PT TVS Motor Company Indonesia (TMCI). Menurut mereka, komunitas sepeda motor asal India ini amat berperan dalam membangun imej positif perusahaan mereka.
"Bagi kami komunitas adalah nomor satu. Karena mereka bagian dari konsumen TVS dan kita harus manjakan pelanggan," ujar Corporate Communications TMCI Nurlida Fatmikasari.Karena itulah, kata dia, tak jarang pihak perusahaan menjalin hubungan baik dengan komunitas motor TVS yang tersebar hingga 30 kota di Indonesia, antara lain di Sumatera, Jawa, Batam, Medan, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Kita sering ketemuan dengan pengurus-pengurusnya, kopdar (kopi darat) bareng, turing ke luar kota, pokoknya komunitas jadi nomor satu buat kami," tutupnya.
Harley XR-1200 Sudah Bisa Dipesan
KABAR menegejutkan datang dari produsen motor besar Harley-Davidson. Walau belum secara resmi memperkenalkan kepada publik, Harley sudah melakukan sejumlah pre-order untuk model terbarunya, XR-1200.
Tidak ada keterangan resmi tentang spesifikasi
Pemesan hanya dapat mengorder hingga 15 Desember nanti. Varian yang ditawarkan ada dua, XR-1200 berwarna oranye dan yang berwarna hitam. Selanjutnya pada Februari atau maret 2009 akan dibuat pula yang berwarna Silver. Harganya lebih murah USD279 dari versi oranye.
Monday, May 4, 2009
Cewek Merah
Merah itu berkesan terang. Cocok dipakai di musim penghujan begini. Jas hujan dan helm warna menyala juga direkomendasi untuk cuaca seperti sekarang. Tapi bagi cewek akrab dipanggil Echi ini, kelir merah lebih dari sekadar warna. “Merah itu sexy,” katanya singkat
Dengan semangat membara, doi langsung tampil genit dan terkadang bercampur galak saat disandingkan bareng TVS Apache yang kebetulan berkelir sama dengan seleranya. “Kalau motornya enggak merah mungkin jadi kurang mood,” celetuknya manja.
Obrolan seputar warna plus hobi terus meluncur. “Satu-satunya pengalaman berkesan dengan motor palingan jatuh saat belajar. Cerita standar ya?” katanya saat ditanya pengalaman bermotornya.
Namun obrolan makin sip dan hot saat Echi banyak tanya problema bikers Tanah Air. “Kalau tahun baru pasti pada konvoi tuh, seru melihatnya tapi kadang kayaknya enggak safety,” seru pemilik postur 168 cm berbanding 50 kg ini. Konon doi pernah diajak konvoi tanpa pakai helm. Wah enggak benar tuh Say….
Karena itu Echi berharap pengendara sekarang lebih memperhatikan keselamatan. “Biar Saya jadi berani lagi bawa motor sendiri. Sebab kalau banyak cerita seremnya, kan malah jadi takut terus,” cuapnya dengan mimik centil.
Tul itu.
Saturday, May 2, 2009
Helm Pilot Kreasi Anak Bandung
Mau jadi pilot pesawat tempur seperti di film Top Gun tapi gak kejadian? Helm ini bakal mewujudkan angan-angan Anda yang jadi pilot.
Helm replika pilot ini merupakan helm khusus untuk biker meski dari sisi desainnya terinspirasi oleh pilot pesawat tempur Top Gun. Jadilah bentuknya helm pilot.
Helm ini bisa dipakai oleh bikers yang ingin tampil beda dan tampil trendi sewaktu berkendara.
Terus bagaimana soal keamanannya bro? "Wah ini helm aman mas, bahannya
Untuk cangkang helm menggunakan bahan baku serat fiber jadi cukup aman untuk melindungi kepala. Tapi sayang Agung belum menguji standar mutu untuk helm replika pilotnya.
"Nanti rencananya bakal saya uji biar saya bisa ekspansi ke luar negeri," ujarnya.
Nah gitu, biar nanti tidak digusur sama aturan helm ber-SNI pada tahun depan. Ngomong-ngomong di workshopnya, Agung menyiapkan helm asli yang dipakai pilot pesawat tempur beneran.
Harganya memang mahal Rp 5 juta satu unit, lengkap dengan masker oksigennya.
Yang paling gres adalah helm untuk pilot helikopter kepresidenan. Harganya Rp 6 juta Bro.
Namun ada juga yang murah, yang berupa replika dari helm pilot asli. Helm replika ini dijual mulai Rp 500-600 ribu. "Untuk yang replika kebanyakan di bawah Rp 1 juta," ujarnya.
Lampu Eye Shadow Untuk Mempercantik Motor
Tahu kenapa wanita suka pakai eye shadow pada kelopak matanya? tak lain supaya tatapan mata menjadi lebih tajam. Nah, di sepeda motor pun sudah ada eye shadow yang bahkan ditambah dengan angle eyes. Ini buat headlamp.
Siapakah penyebar virus itu? Tak lain Wira Sentosa, pemilik SACS Speedglow sekaligus workshop Asia Jaya Motor di Pondok Gede, Jakarta Timur. Ia ingin terus menciptakan inovasi.
Mardi yang sudah memakai kedua jenis lampu tambahan itu di Honda Supra X 125 miliknya sempat dikomentari 'miring' oleh rekan-rekannya. "Tahunya, lama-kelamaan mereka malah tertarik dan ingin terapkan hal serupa," senyum Mardi.
Selain tampil beda, menurut Steven Dharma, yang juga sudah pakai, lampu itu punya kelebihan. Terutama motor yang tidak dilengkapi lampu senja, katanya eye shadow dan angle eyes bisa sebagai pengganti. Terlebih kalau harus melintas di lorong gang. "Pakai lampu utama bikin silau orang nongkrong. Dengan lampu ini, dari jauh orang tetap bisa melihat kita," beber Steven.
Tentu ada yang penasaran, yang mana lampu angle eyes dan eye shadow. Baiklah, angle eyes disebut CCFL dan modelnya agak mirip dengan lampu neon, tapi terdiri dari beragam warna. Mau merah, kuning, putih, biru, atau hijau. Soal model, sayang, baru ada satu, berbentuk bulat. "Kita lagi siapkan model bintang. Paling cepat di otobursa besok sudah ada," yakin Wira.
Adapun eye shadow buat lingkari reflektor dengan mengaplikasi lampu SMT. Itu semacam LED juga, Wira menjelaskan, hanya sinarnya lebih menyebar. Kalau LED kan sinarnya pada satu titik saja, dan pilihan lampunya pun beragam dan bisa disesuaikan dengan kelir motor.
Untuk harga, angle eyes dipatok Rp 200.000, sedangkan eye shadow Rp 400.000.
Kereen! Yamaha V-ixion Jadi Berotot dan Extreem
Sekalipun sudah kurang produktif, tapi dalam memodifikasi motor, karya Aming Ali Warga masih tetap diperhitungkan dan bikin mata melotop. Lihat saja hasil tangan terampilnya pada Yamaha V-Ixion yang beraroma muscle bike ala streetfighter ini. Sangat tidak mudah memadukan estetika itu.
Di sini Aming perlu meramu dan mempertajam estetika customized yang dimulai dari bodywork model Yamaha TZ125 dipadu moge Yamaha R6, sekalipun minimalis. "Kami perlu merehab sasis di main frame kamuflase ala TZ125," ujar sang builder. Sedang untuk sub frame diarahkan Aming ke R6.
Sebagai penyesuaian, dimensi dan lengan ayun pakai produk Italia. Yang dipilih Aming, Aprilia 250 Diablo. Sementara sistem sok belakang yang udah diubah jadi mono memakai merek Ohlins.
Dari sini bentuk sudah mulai tampak. Untuk mengentalkan streetfighter, agar T bagian atas dan bawah jadi lebar diadopsi dari Suzuki GSX600 lengkap dengan sok upside down.
Konsep yang dimaui Aming sudah dapat dan tinggal bermain detail. "Jangan sampai khas LM (Laksa Motor) hilang, maka masukan dari LM mulai diterapkan," sebut sang builder yang tidak bisa dipisahkan dari rumah modifikasi Laksa Motor.
Lihat batok lampu depan merupakan khas LM untuk menopang lampunya dari FZ1000 orisinal. Pertimbangannya, konsep mendekati streetfighter tadi bakal digembungkan desain batoknya. Apalagi kaki-kaki sudah kekar dengan pelek pakai Honda CBR600 palang enam untuk depan dan belakang.
Desain khas LM lainnya, tampak pada tutup cover mesin dan jok belakang yang mungil model single seater. kesan modern dan futuristik tampak pada spidometer model digital Koso, kemudian knalpot memakai silincer bikinan Akropovis titanium karbon model oval, dipadu pijakan kaki dari Yoshimura. Master rem belakang dicomot dari Nisisin plus kaliper Honda CBR400 Fireblade, sedang depan Nissin dari CBR1000 Fireblade.
Di sini Aming tak ingin menghilangkan total ciri Yamaha V-ixion. Seperti lampu sein standar tetap dipakai. Hasilnya, motor milik Hansye ini pantas disebut Naked Streetfighter. (Yuli Haryadi)
Data modifikasi
Pelek depan :Palang 6 CBR600
Ban depan :Michelin 120/60-17
Pelek belakang :6-17 inci
Ban belakang :Michelin 160/60-17
Sepatbor depan :Cagiva Multi Strada
Rantai :Tipe 520 gold
Engine cover :Laksa Motor
Cat :Biru Spice Heckere
Lampu dpn/blk :FZ1000 dan Yamaha R6